Sabtu, 11 April 2020

14 Langkah cara mengecek mesin mobil bekas

Wawan Setiawan Tirta
Membeli mobil bekas merupakan pilihan alternatif untuk mendapatkan perangkat mobil yang serupa dengan harga yang lebih terjangkau guna mensiasati mahalnya harga mobil baru. Namun begitu, membeli mobil bekas juga bukan perkara mudah. Apalagi jika dilakukan oleh pembeli pemula atau orang awam yang memang kurang memahami bagaimana menentukan kualitas sebuah mobil bekas.

Pada umumnya, sebagian besar lebih menilai sebuah mobil bekas hanya pada tampilan luar nya saja. Jika cat bodi mobil terlihat mulus, tampak bersih, mengkilap, maka hal itu sudah dianggap cukup.

Meskipun tampilan mobil bagus dan rapi, namun ada beberapa komponen mobil lainnya yang juga perlu diperhatikan, seperti misalnya kondisi mesin, kondisi suspensi, atau seluruh sistem kelistrikan mobil.

Membeli mobil bekas merupakan pilihan alternatif untuk mendapatkan perangkat mobil yang se 14 Langkah cara mengecek mesin mobil bekas

Kekurang hati-hatian dalam membeli mobil bekas bisa menjadi bumerang bagi si pembeli. Mobil yang seharusnya bisa langsung digunakan untuk beraktifitas, kenyataannya harus mendekam lama di bengkel guna melakukan perbaikan.

Nah, pada kesempatan kali ini, ombro akan berbagi informasi tentang cara mengecek mesin mobil bekas. Berikut adalah cara mengecek mesin mobil bekas...


1. Perhatikan kondisi ruang mesin


Langkah pertama untuk mengecek mesin mobil bekas adalah dengan memperhatikan kondisi ruang mesin secara menyeluruh. Bukalah kap mesin dan perhatikan kondisi cat bodi di ruang mesin. Jika pada seluruh atau sebagian cat di ruang mesin terlihat baru, hal ini menandakan bahwa mobil pernah turun mesin. Sebabnya tentu beragam, bisa karena bekas tabrakan, kebanjiran, atau masalah mesin lainnya.

Perhatikan pula rangka dibagian depan dekat radiator dan lampu headlamp hingga sisi di kanan kiri fender. Mobil bekas tabrakan umumnya memiliki bekas lekukan yang tidak simetris, atau tampak bekas perbaikan yang sulit diperbaiki jika tidak diganti dengan barang baru.


2. Cek nomor mesin


Pastikan nomor mesin yang ada di mesin ini sama dan sesuai nomornya dengan STNK yang ada guna mencegah tindak penipuan. Selain itu, hal ini juga bisa membantu anda untuk mengetahui dimana letak nomor mesinnya sehingga ketika dibutuhkan anda sudah tau posisinya.


3. Cek kondisi oli mesin


Perhatikan kondisi oli mesin melalui stick oli yang ada. Keluarkan stick oli dan perhatikan warna serta aroma oli mesin tersebut. Jika oli berwarna hitam bening dan bersih, umumnya mesin digunakan secara normal. Namun jika oli berwarna coklat susu, hitam ada keraknya, atau bahkan tidak tampak oli di stick, anda perlu berhati-hati karena menandakan mesin ada masalah.


4. Cek kebocoran oli dan air pendingin mesin


Pastikan bagian atas mesin mulai dari engine cover, cylinder head, hingga oli pan yang berada dibagian bawah mesin bebas dari yang namanya kebocoran oli atau air pendingin mesin, mulai dari rembesan hingga yang menetes.

Meskipun kesannya sepele, kebocoran oli dan air pendingin mesin menandakan mobil tersebut kurang perawatan, dan anda akan membutuhkan biaya tambahan serta waktu untuk melakukan perbaikan tersebut.


5. Cek komponen mesin berbahan karet


Komponen berbahan karet di mesin lambat laun akan keras dan retak, oleh karena itu perhatikan kondisi komponen mesin yang berbahan karet tersebut. Jika terlihat banyak retak-retak maka anda harus mempersiapkan dana untuk penggantian komponen tersebut


6. Cek kondisi kabel-kabel mesin dan socketnya


Kondisi kabel mesin pada mobil bekas yang usianya lebih dari 10 tahun, umumnya sudah mulai keras dan retak-retak. Ada baiknya anda memperhatikan hal ini karena untuk mengganti kabel-kabel mesin harganya cukup mahal dan sparepartnya jarang.


7. Cek kondisi radiator dan selang-selang airnya


Perhatikan kondisi radiator dan selang-selang airnya. Bukalah tutup radiator dan perhatikan kondisi air radiatornya. Jika airnya terlihat berminyak, keruh, atau didalam radiatornya berkerak, bisa jadi telah terjadi kebocoran oli dari mesin dan ini tidak bagus bagi anda.

Pegang selang radiator, jika terasa keras dan kaku, anda juga perlu berhati-hati karena selang radiator yang kaku menandakan di bagian dalamnya sudah penuh kerak dan kotoran yang sewaktu-waktu bisa menyumbat radiator.

Baca juga :


8. Cek kondisi timing belt dan tali kipas


Khusus untuk timing belt, perhatikan jadwal penggantiannya, timing belt biasanya diganti di kisaran 50.000 hingga 70.000 kilometer. Tanyakanlah kapan timing belt terakhir diganti, jika sudah lama tidak diganti dan kilometer menunjukkan sudah mendekati waktu akan diganti, maka anda perlu mempersiapkan dana segera untuk penggantian timing beltnya (harga timing belt set biasanya cukup mahal).

Untuk tali kipas, kondisi tali kipas yang baik akan terlihat hitam dan tidak retak-retak serta dalam posisi pemasangan yang normal. Kondisi tali kipas yang retak bisa membuat masalah saat dijalan nantinya.


9. Kondisi aki mobil


Aki mobil yang bagus secara fisik bentuknya rapih, tidak gembung dan memiliki air aki yang jernih dan berada pada batas level ketinggian yang wajar. Jika ditemukan kondisi aki mobil sudah gembung dan bagian bawah dudukan aki terlihat berkerak, ini merupakan tanda yang kurang bagus.



10. Pengecekan saat kunci kontak posisi ON


Perhatikan lampu-lampu indikator di dashboard mobil khususnya untuk lampu indikator oli, lampu indikator aki, lampu indikator mesin (check engine). Pastikan ke 3 lampu indikator ini menyala sebelum anda menstarter mesin.


11. Cek saat starter mesin pertama kali


Perhatikan kondisi saat starter mesin. Mesin mobil yang bagus, saat distarter akan terasa enteng dan cepat hidup. Jika tidak demikian (sulit starter, tidak cepat hidup, sarter terasa berat) hal ini menandakan bahwa sistem starter bermasalah mulai dari aki mobil hingga starter motor.


12. Cek saat mesin baru pertama kali hidup


Ketika mesin baru hidup pertama kali, perhatikan kondisi rpm mesinnya. Mesin yang normal dihidupkan dari kondisi dingin, umumnya rpm mesin akan naik hingga 1500 rpm dan berangsur-angsur turun ke rpm idling yang normal. Jika rpm tidak mau turun setelah 5 menit mesin hidup, hal ini menandakan mesin punya masalah di idling sistemnya (seperti ISC motor atau setelan rpmnya).


13. Cek saat mesin hidup


Perhatikan beberapa hal ini ketika mengecek mesin mobil bekas saat mesin hidup
  • Bunyi-bunyian abnormal di mesin (suara kletek-kletek yang parah, atau suara mesin mendengung)
  • Kondisi rpm mesin harus stabil di rpm idling (tidak naik turun) terlebih ketika kita menyalakan AC mobil.
  • Semua lampu indikator penting pada dashboard yang ada di poin sebelumnya harus dalam kondisi mati.
  • Gas mesin secara random, jika terdengar suara ketukan di mesin saat mulai di gas hal ini menandakan mesin punya masalah knocking (bisa akibat pakai bahan bakar ron rendah atau karena penyetelan timing mesin yang kurang tepat).
  • Perhatikan asap knalpot. Idealnya saat mesin hidup tidak tampak asap knalpot (khusus mesin bensin). Jika muncul asap hitam, ini merupakan indikasi penyetelan bahan bakar tidak tepat. Jika asap putih, kemungkinan oli mesin ikut terbakar.


14. Lakukan tes jalan


Langkah terakhir untuk mengecek mesin mobil bekas sebaiknya dilakukan tes jalan. Dengan tes jalan kita bisa mengetahui kondisi dan performa mesin secara keseluruhan mulai dari performanya hingga berat entengnya tarikan mesin saat digunakan.

Selain itu, dengan tes jalan kita juga bisa mengetahui kondisi kopling mobil (mobil manual). Kopling berat saat di injak, susah masuk gigi, hingga akselerasi terasa lambat bisa menjadi indikator kalau kopling mobil mulai bermasalah.

Demikianlah artikel tentang cara mengecek mesin mobil bekas yang bisa ombro sampaikan , semoga bisa bermanfaat.

Artikel ini diarsipkan pada kategori : Tips-dan-cara