Minggu, 26 April 2020

Unsur-Unsur Kemajemukan dalam Masyarakat

Wawan Setiawan Tirta
Menurut Supardi Suparlan, multikulturalisme diartikan sebagai sebuah ideologi yang mengagungkan perbedaan budaya atau sebuah keyakinan yang mengakui dan mendorong terwujudnya pluralisme budaya sebagai corak kehidupan masyarakat. Indonesia memiliki bentang wilayah yang sangat luas, begitu pula dengan penduduknya yang terpencar-pencar di berbagai pulau yang ada.

Persebaran penduduk yang terpencar di berbagai pulau yang ada di Indonesia juga memunculkan keberagaman manusia dengan segala ciri fisik, sifat, dan perilakunya. Tiap-tiap penduduk tersebut tinggal di lingkungan kebudayaan daerahnya masing-masing, sehingga di negara kita banyak terdapat ragam kebudayaan. Ragam kebudayaan antara daerah yang satu dengan yang lain berbeda. Perbedaan tersebut dalam hal sistem sosialnya, cara bicaranya, cara berpakaian, mata pencaharian, adat istiadatnya, dan lain sebagainya.

Sifat multikultural akan selalu ada di dalam masyarakat. Kemajemukan terjadi karena perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat. Adapun unsur-unsur dalam masyarakat yang dapat menjadi pembeda antara masyarakat yang satu dengan yang lain adalah sebagai berikut:

1. Ciri Fisik
Ciri fisik menunjukkan adanya perbedaan tubuh manusia seperti warna kulit, warna rambut, bentuk rambut, bentuk hidung, dan lain-lain. Ciri-ciri fisik dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Keturunan
Berdasarkan faktor keturunan, maka manusia di dunia dapat digolongkan menjadi 4 ras. Ras adalah penggolongan masyarakat berdasarkan ciri fisiknya.

1) Kaukasoid atau ras kaukasus
Kaukasoid diduga berasal dari pegunungan Kaukasus di Eropa. Kaukasoid menurunkan bangsa-bangsa di Eropa. Ras ini mempunyai ciric-iri, kulit berwarna putih, rambut warna pirang, hidung mancung, mata berwarna biru, dagu panjang, dan tinggi tubuhnya antara 180 – 210 cm. Kaukasoid atau ras kaukasus terbagi menjadi:
  • Nordic Caucasoid, menurunkan bangsa Eropa Utara sperti Jerman, Swedia, Norwegia, Rusia, dan sebagainya.
  • Alpine Caucasoid, menurunkan bangsa Eropa Barat seperti Inggris, Belanda, Perancis, dan sebagainya
  • Mediteran Caucasoid, menurunkan bangsa Eropa Selatan seperti Italia, Spanyol, Yunani, dan sebagainya
  • Arabic Caucasoid, menurunkan bangsa Arab seperti Arab Saudi, Irak, Iran, Mesir, Aljazair dan sebagainya.
  • Hindic Caucasoid, menurunkan bangsa India, Pakistan, Bangladesh, dan sebagainya.

2) Mongoloid atau ras mongol
Mongoloid berasal dari daerah Mongol. Mongoloid menurunkan bangsa-bangsa Asia dengan ciri-ciri; kulit kuning, mata sipit dengan warna mata coklat, rambut hitam lurus, hidung mancung, dan perawakan sedang dengan tinggi tubuh antara 140 – 180 cm. Mongoloid atau ras mongol terdiri dari:
  • Asiatic Mongoloid, menurunkan bangsa Asia Timur seperti Cina, Korea, Jepang, dan sebagainya.
  • Malayan Mongoloid, menurunkan bangsa Melayu seperti Indonesia, Malaysia, Myanmar, Philipina, dan sebagainya.
  • Indian Mongoloid, menurunkan bangsa Indian yang dianggap sebagai bangsa asli di benua Amerika.
  • Polynesian Mongoloid, menurunkan bangsa Pasifik Selatan seperti Hawaii, Fiji, Vanuatu, dan sebagainya.

3) Negroid atau ras negro
Negroid diduga berasal dari benua Afrika. Ras ini menurunkan bangsa-bangsa Afrika yang berkulit hitam. Ciri-cirinya adalah kulit berwarna hitam, rambut keriting berwarna hitam, hidung besar, dan perawakan pendek dengan tinggi tubuh kurang dari 160 cm. Negroid atau ras negro terdiri dari:
  1. African Negroid, menurunkan bangsa Afrika
  2. Australian Negroid, menurunkan bangsa Australia

4) Ras khusus
Ras khusus merupakan ras yang ditemukan pada daerah tertentu yang secara ciri fisik berbeda dengan penduduk lainnya. Ras ini dahulu pernah berimigrasi dari daerah lain. Contohnya:
  • Suku Vedoid di Sulawesi
  • Suku Dravida di India
  • Suku Ainu di Jepang
 multikulturalisme diartikan sebagai sebuah ideologi yang mengagungkan perbedaan budaya at Unsur-Unsur Kemajemukan dalam Masyarakat
b. Makanan
Jenis makanan tertentu akan mengandung protein dan kalori tertentu. Banyaknya kalori dan protein yang dimakan dan diserap tubuh manusia menyebabkan perubahan pigmen kulit dan rambut serta ukuran tubuh manusia. Sebagai contoh bangsa Indian, di samping karena iklim yang dingin,
mereka juga mengkonsumsi lemak hewan dalam jumlah yang banyak. Akibatnya, terjadi perubahan ciri fisik dari berkulit kuning menjadi kemerah-merahan dengan rambut hitam yang agak berbeda dengan bangsa Mongol.

2. Ciri Sosial
Ciri sosial terjadi pada proses pembentukan kelompok-kelompok sosial sehingga membatasi anggota-anggota masyarakat tertentu dalam satu kelompok, kekerabatan. Misalnya:

a. Kekerabatan
Kekerabatan merupakan suatu ikatan sosial yang bersifat genealogis. Artinya, kekerabatan tersebut didasarkan atas keturunan atau hubungan darah. Ada 3 bentuk kekerabatan yaitu:
  • Kekerabatan patrilineal adalah kekerabatan yang ditarik berdasarkan garis ayah. Ciri dari sistem kekerabatan ini adalah adanya marga seperti di suku Batak, Minahasa, Ambon, dan sebagainya.
  • Kekerabatan matrilineal adalah kekerabatan yang ditarik dari garis ibu. Suku bangsa yang menggunakan sistem kekerabatan ini adalah suku Minangkabau di Sumatra Barat.
  • Kekerabatan bilineal merupakan kekerabatan yang ditarik dari garis ayah dan ibu. Beberapa suku yang menggunakan sistem ini tidak mengenal marga seperti suku Jawa, Sunda, Bali, dan sebagainya.

3. Ciri Budaya
Ciri budaya adalah kesamaan-kesamaan budaya pada anggota masyarakat, sehingga dikelompokkan dalam kelompok tertentu. Unsur-unsur budaya yang menyebabkan perbedaan - perbedaan tersebut adalah:
  • Bahasa merupakan alat komunikasi yang bersifat umum (general). Dalam setiap masyarakat berkembang bahasa lokal. Setiap bahasa lokal mempunyai karakteristik tersendiri yang berbeda dengan bahasa daerah lain.
  • Setiap suku bangsa mempunyai kehidupan yang berbeda sesuai dengan kondisi alamnya. Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan banyaknya gunung berapi menyebabkan tersebarnya daerah yang subur
  • Sistem sosial yaitu struktur sosial yang ada dalam masyarakat. Pada dasarnya struktur sosial masyarakat adalah sama, tetapi pada beberapa suku bangsa terdapat perbedaan-perbedaan.
  • Sistem pengetahuan untuk melakukan aktivitas kehidupan juga berbeda-beda. Ada yang lebih dominan pada pengetahuan tentang pertanian dan ada pula yang pengetahuannya lebih berhubungan dengan kelautan.
  • Teknologi yang berkembang pada setiap suku bangsa juga berbeda-beda. Teknologi ini tampak pada usaha untuk menguasai alam, misalnya bentuk rumah panggung yang digunakan untuk mengatasi gangguan alam seperti menghadapi banjir dan menghindari serangan binatang buas.
  • Setiap suku bangsa mempunyai beragam kesenian. Hal ini dapat terlihat dari berbagai jenis tarian, lagu-lagu daerah, seni merias wajah, seni bangunan, seni berpakaian, dan sebagainya.
  • Sistem kepercayaan pada setiap suku bangsa mempunyai perbedaan karena pengaruh fenomena alam. Hal ini dapat dilihat dari beragamnya upacara-upacara tradisional yang ada pada setiap suku bangsa.