Selasa, 28 April 2020

Sanitasi pada Budidaya Unggas

Wawan Setiawan Tirta

Pendahuluan
Dalam suatu peternakan yang dikelola secara baik dan benar, pencegahan penyakit merupakan salah satu tindakan penting yang harus diterapkan oleh peternak. Pada dasarnya, ada tiga langkah yang perlu dlakukan untuk mencegah berjangkitnya wabah yang menyerang unggas. Ketiga cara tersebut harus dilakukan secara bersama-sama.
Pencegahan yang umum dan mudah dilakukan adalah sanitasi. Sanitasi bukan hanya dilakukan pada kandang dan sekitarnya, tetapi juga pada ayam tersebut. Program sanitasi harus dilakukan secara kontinou agar ayam tetap terjaga danri serangan bibit penyakit.
Beberapa progam sanitasi yang dapat dilakukan secara sederhana, dan dapat menjadi biosecurity farm bagi peternak secara mandiri.
Istirahat kandang
Langkah pencegahan penyakit adalah dengan mematikan siklus hidup penyakit. Artinya kemampuan hidup bibit penyakit akan terus berlangsung apabila mendapatkan induk semang. Istirahat kandang yang cukup berarti kemampuan serangan suatu bibit penyakit dapat berkurang atau bahkan hilang. Beberapa program sanitasi dan desinfeksi pada saat istirahat kandang antara lain : memotong rumput di sekitar kandang, mengapur lantai kandang, dan pemberian desinfektan.
Menjaga kebugaran tubuh
Pencegahan penyakit dimulai dari dalam tubuh ternak. Peningkatan ketahanan tubuh ternak dari kondisi stress dan menjaga kebugaran tubuh ternak agar ternak tidak mudah terserang penyakit dan menstabilkan produksi telur. Pemberian ramuan tradisional disamping mengurangi tingkat resistensi ternak terhadap obat, juga dapat menurunkan biaya operasinal pemeliharaan.
Salah satu ramuan yang dapat diberikan adalah empon-empon yang difermentasi dengan menggunakan Em4. Cara pembuatannya adalah sebagai berikut :
Bahan:
Kencur 0,5 kg
kunyit 0,5 kg
Lengkuas 0,5 kg
Jahe 0,5 kg
Bawang merah 0,5 kg
Daun sirh 0,25 kg
gula merah 0,5 kg
EM4 1 liter
Alat :
Blender
Saringan
Jerigen/botol aqua
Panci
Kompor
Ember/timba
Cara Pembuatan :
1. Kencur, kunyit, lengkuas, jahe, bawang merah dan daun sirih dibersihkan, dipotong-potong, dan diblender sampai kemudian halus, dilarutkan dengan sedikti air lalu disaring.
2. Tambahkan gula merah lalu direbus sampai mendidih, tetapi jangan sampai pecah. Angkat dan biarkan larutan sampai dingin.
3. Tambahkan 37 liter air dan 1 liter EM4 pada larutan.
4. Larutan ini dimasukkan dalam jerigen/botol aqua dan ditutup rapat.
5. Setiap hari ramuan dikocok dan dibuka tutupnya selama 5 menit, lalu ditutup kembali.
6. Perlakuan ini berlangsung selama 7-8 hari.
7. Dosis pemberian adalah 5 ml per liter air.
Penggunaan desinfektan
Peyemprotan dengan menggunakan desinfekan dilakukan secara periodik agar siklus hidup bibit penyakit dapat dihilangkan. Penyemprotan dengan desinfektan dapat dilakukan 2 minggu atau sebulan sekali dengan menggunakan antiseptic atau soda abu.
Sabun, soda abu 5 % sebagai pensuci hama kulit, pensuci hama tangan dan wadah pakan dan air, menghilangkan kotoran dan agen infeksi.
Sedangkan alat-alat yang biasa digunakan untuk operasional kandang dapat dicuci antiseptic/alcohol.
Jamur atau cendawan
Jamur atau cendawan dapat tumbuh pada kebersihan kandang yang kurang terjaga, juga pada kelembaban kandang yang tinggi. Jamur atau cendawan juga mudah tumbuh pada bahan pakan yang disimpan pada tempat yang lembab. Jamur yang tercampur dalam bahan pakan tersebut menyebabkan penurunan laju pertambahan berat badan ayam.
Penekanan laju pertumbuhan jamur/cendawan dapat dilakukan dengan melakukan penyemprotan formal dehida atau Kalium permanganat (KMnO4).