Senin, 27 April 2020

Membedakan Teks Rekaman Percobaan

Wawan Setiawan Tirta
Salah satu kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia pada Kurikulum 2013 adalah kegiatan membedakan teks. Membedakan teks merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menemukan perbedaan diantara dua buah teks. Kegiatan membedakan pada tulisan ini hanya dari segi strukturnya saja, sedangkan unsur kebahasaanya dibahas pada tulisan yang lainnya. Dari segi struktur seperti contoh di bawah kedua teks tersebut jelas berbeda. Pada teks pertama merupakan teks rekaman percobaan yang strukturnya terdiri dari tujuan serta alat dan bahan^langkah-langkah^hasil^simpulan. Pada teks kedua merupakan teks tantangan yang strukturnya terdiri dari isu/masalah^argumen menentang^simpulan.

Teks rekaman percobaan dapat dibandingkan dengan teks lainnya dari segi struktur maupun unsur kebahasannya. Sesuai dengan Kurikulum 2013, materi kelas IX berisi empat jenis teks  yang terdiri atas empat jenis teks, yaitu teks eksemplum, tannggapan kritis, tantangan, dan rekaman percobaan. Pada bagian sebelumnya telah disinggung mengenai perbedaan antara struktur teks rekaman percobaan dan teks prosedur. Pada bagian ini Anda diajak untuk dapat membedakan teks rekaman percobaan dengan teks lainnya. Melalui kegiatan ini Anda diharapkan mampu mengetahui perbedaan jenis-jenis teks melalui strukturnya. Dengan mengetahui perbedaan, diharapkan dapat menyusun sebuah teks yang runut dan logis dengan menggunakan struktur yang tepat. Perhatikan dua contoh teks di bawah ini dengan seksama dan amati strukturnya.

Membuat Tinta Tidak Terlihat
StrukturKalimat
Tujuan serta
alat dan bahan
Pernahkah kamu menyampaikan sesuatu yang bersifat rahasia? Kalau pernah, tentu kamu tidak ingin orang lain mengetahui rahasia tersebut. Berikut ini adalah salah satu cara untuk menyampaikan sesuatu agar orang lain tidak mengetahuinya. Hal itu dapat dilakukan dengan menggunakan tinta yang tidak dapat dilihat oleh orang lain. Kamu dapat menggunakan cara ini untuk menyampaikan pesan rahasia kepada temanmu.
 Salah satu kegiatan pembelajaran Bahasa Indonesia pada Kurikulum  Membedakan Teks Rekaman Percobaan
Pertama-tama, siapkan alat dan bahan berikut!
  1. Lemon
  2. Air
  3. Sendok
  4. Mangkuk
  5. Cotton bud
  6. Kertas putih
  7. Lampu bohlam
    Langkah-langkahSetelah alat dan bahan sudah siap, ikuti langkah-langkah berikut ini!
    1. Peras jus lemon ke dalam mangkuk dan tambahkan beberapa tetes air!
    2. Aduk air dan jus lemon dengan sendok!
    3. Celupkan cottonbud ke dalam campuran dan tulislah pesan di atas kertas putih!
    4. Tunggu jus tersebut kering sehingga tidak terlihat!
    5. Untuk membaca pesan rahasia yang kamu tuliskan atau ingin memperlihatkannya ke orang lain, kamu dapat melakukan dengan memanaskan kertas yang dipegang dekat bola lampu!
    HasilSetelah melalui langkah-langkah tadi, kini kamu telah mengetahui bagaimana cara membuat tinta tidak terlihat. Kamu dapat menggunakan cara ini untuk menulis sesuatu yang sifatnya rahasia. Tinta yang tidak terlihat ini merupakan reaksi kimia. Jus lemon adalah senyawa organik yang dapat teroksidasi dan berubah warna menjadi cokelat ketika dipanaskan. Pengenceran jus lemon dalam air membuat tulisan sulit untuk dilihat ketika kamu menuliskan pesan di kertas. Dengan demikian, tidak seorang pun menyadari keberadaan tulisan itu sampai dengan dipanaskan dan pesan rahasia terungkap.
    SimpulanZat lain yang dapat bekerja dengan cara yang sama, antara lain, jus jeruk, madu, susu, jus bawang, cuka, dan anggur. Tinta tidak terlihat juga bisa dibuat dengan menggunakan reaksi kimia atau melihat cairan tertentu melalui sinar ultraviolet (UV).

    Kenaikan Tarif Tol Tidak Mempertimbangkan Hak Konsumen
    StrukturKalimat
    Isu (masalah)Tarif ruas tol akan kembali naik. Kali ini, PT Jasa Marga bakal menaikkan tarif ruas Tol Sedyatmo mulai Jumat (19/9). Penaikan ini dinilai tidak adil karena tidak mempertimbangkan hak konsumen sebagai pengguna jasa.
    Argumen
    menentang
    Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, mengatakan sudah berulang kali kenaikan tarif tol dianggap tidak adil karena berdasarkan regulasi mengatur kenaikan tarif tol setiap dua tahun, berlandaskan laju inflasi. "Ini tidak adil karena hak-hak konsumen serta hanya melainkan juga kemanfaatan jalan tol bagi pengguna,” tuturnya saat dihubungi SH, Senin (15/9) pagi.

    Menurutnya, fakta selama ini, kenaikan tarif tol tidak sebanding kualitas layanan. Pertumbuhan pembangunan jalan tol yang relatif lambat juga tidak mampu mengimbangi pertumbuhan kendaraan.

    Sebagai contoh grafik kecepatan rata-rata semakin bertambah sehingga waktu tempuh kendaraan lebih efisien dari segi waktu. Lihat saja kecepatan rata-rata kendaraan yang melintasi tol dalam kota setiap hari, dari arah Jagorawi menuju Semanggi, padatnya luar biasa.Jarak tempuh bisa 2-3 jam, sangat macet sekali,” ucapnya.

    Tulus menyebutkan, sudah sejak lama pihaknya mengusulkan agar Undang-Undang (UU) dan Peraturan Pemerintah (PP) tentang Jalan direvisi agar tidak hanya berpihak kepada investor dan operator jalan tol. “Standar pelayanan minimum (SPM) pun harus ditingkatkan standarnya, tidak hanya itu-itu saja selama puluhan tahun. Masak tarif sudah naik, tetapi SPM tidak naik, malah turun standarnya,” tutur Tulus.

    PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) di tol Prof. Dr. Ir. Sedyatmo akan menaikkan tarif 7,14—18,75 persen mulai Jumat mendatang, sejak pukul 00.00 WIB. Dengan kenaikan itu, PT Jasa Marga memperkirakan pendapatan perusahaan akan naik sekitar Rp100 juta per hari .

    Pejabat PT Jasa Marga Tbk, Taruli M. Hutapea, mengatakan sampai Juli 2014 lalu lintas harian rata-rata (LHR) ruas tol sepanjang 14,3 kilometer (km) itu mencapai 204.000 kendaraan per hari, dengan pendapatan Rp1,1 miliar setiap hari. “Jumlah LHR ini masih sedikit di bawah target yang ditetapkan perusahaan,” ujarnya.

    Ia mengungkapkan, ruas Tol Sedyatmo ini menyumbang 6 persen dari seluruh ruas tol Jasa Marga. Sejauh ini, pendapatan keseluruhan perusahaan pelat merah ini dalam bisnis jalan tol mencapai Rp18 miliar per hari.
    SimpulanPara pakar menyarankan pemerintah, dalam hal ini PT Jasa Marga, untuk menunda penaikan tarif tol tersebut mengingat efek yang ditimbulkan penaikan tersebut akan sangat terasa bagi kalangan menengah ke bawah.